Selasa, 02 Agustus 2011

keutamaan puasa romadhon

Alhamdulillah Allah Swt memberikan kepada kita ganjaran pahala yang tiada terhingga dibulan ramadhan yang mulia sehingga Allah Swt mengkhususkan surga bagi orang-orang yang berpuasa karena nya dan ikhlas hanya untuk Allah Swt, karena semua itu diberikan Allah untuk menghormati mereka yang berpuasa dan memuliakan mereka sehingga nanti di akhirat ada panggilan yang memanggil-manggil dengan sebutan mana orang-orang yang selalu berpuasa karena Allah sehingga yang mendengar mereka berharap termasuk dari golongan itu akan tetapi mereka tidak terpanggil.
Nabi Muhammad Saw berkata : Sesungguhnya di surga nanti ada pintu yang di sebut nama nya “Ar Royyan” Di hari kiamat nanti yang masuk dipintu surga itu hanya orang-orang yang berpuasa dan tidak akan masuk satupun kecuali yang melakukan ibadah puasa ( Imam Ahmad, dan Syaikhoon dari sahel bin sa’ad )

Dan sebagai bukti lain Allah Swt meghususkan orang-orang yang bepuasa, Allah Swt menjadikan puasa mereka sebagai bentengan buat mereka agar terhindar dari api neraka Allah Swt , didalam hadist Nabi Muhammad Saw berkata : Puasa merupakan bentengan dari api nereka ( riwayat Ahmad, Baihaqi )

Kemudian dari hadist diatas dijelaskan lagi oleh baginda Nabi Muhammd Saw mengenai puasa menjadi perisai, pelindung kita dari api neraka selama kita tidak merusaknya, menghancurkannya dengan perbuatan kita sendiri dengan dosa kita sendiri, kaum muslimin dan muslimat dengarkanlah hadist dari Nabi Muhammad Saw beliau yang mulia berkata : Puasa diibaratkan adalah sebagai perisai dari api neraka sebagaimana perisai atau bentengan ketika seseorang dalam keadaan berperang selama mereka tidak merusak dan menghancurkan perisai itu dengan berbohong dan ghibah.

Hamba yang dimuliakan Allah Swt, berpuasalah dengan hati yang tenang, yang ikhlas niscaya Allah akan selalu memandang kepada kita, lakukanlah puasa yang diiringi selalu dengan beribadah kepadanya, mari kita ambil kemuliaan yang Allah berikan kepada kita wahai hamba-hamba yang dimuliakan Allah Swt mari kita raih fadilah dan keutamman ramadhan dengan selalu membaca Alqu’an nya, selalu berdzikir kepadanya mudah-mudahan kita akan selalu mendapatkan kenikamatan pahala berpuasa didunia dan akhrat nanti.

Allah Swt akan menjadikan kita senang bertemu dengan nya, kita akan mendapatkan kemuliaan bertemu dengan Allah seperti hadist yang diriwayatkan Imam Muslim Nabi Muhammad Saw berkata : Bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua kesenagan atau dua kebahagiaan :
-Yang pertama ketika dia berbuka puasa dia senang, artinya dia senang karena akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt.
-Yang kedua dia akan sangat-sengat senang ketika bertemu dan mengahadap Allah Swt, yang senang nya itu tidak bisa kita gambarkan dengan kata-kata karena begitu gembiranya kita dari besarnya kenikmatan yang tanpa kita bisa banyangkan kenikamatan itu.

Ya Allah berikan kami kekuatan agar kami bisa selalu berpuasa karenamu, bisa memanfaatkan waktu ramadhan ini hanya beribadah kepadamu ya Robbii, berikan kami ampunamu, berikan kami kasih sayang mu.

Ya Allah Y Allah Y Allah, dibulan yang mulia ini sampaikan hajat kami, ampunkan dosa-dosa kedua orang tua kami, lembutkan hati kami, muliakan kami di dunia dan di akhirat Y Allah. Birahmatika yaa arhamarraahiimiin

text selanjutnya...

penyebab hilangnya pahala puasa

Apa saja hal-hal dan penyebab hilangnya pahala puasa ? Sebenarnya banyak sih, semua itu tergantung pada prilaku kita pada saat sedang berpuasa, baik puasa pada bulan Ramadhan maupun puasa sunnah. Orang yang berpuasa dan tidak memperoleh pahala tidak berarti puasanya batal. Puasanya tetap sah hanya saja tidak dapat pahala puasa (sia-sia)

Hadits :
Kam min shooimin Laisa Lahuu illal-Juu’i Wal-Athsyi

Bayak Orang-orang yang berpuasa, tapi tidak ada bagi nya (pahala) kecuali Haus dan Lapar. Artinya puasanya sia-sia tidak dapat pahala tapi puasanya tidak batal dengan kata lain hanya gugur kewajiban saja.

Nilai dan pahala puasa itu sangat besar, karena ibadah puasa itu tindakan individual dengan Allah swt dan tingkat pahalanya pun menjadi urusan Allah
Dalam Hadits Qudsi disebutkan ( hadits Qudsi adalah Firman allah yang di sampikan pada Rasullah dan tidak tertulis dalam Alqur’an)

Shumu li wa ana Ajzibihi
Puasa itu tertuju hanya untuk aku dan aku lah yang akan memberi pahalanya.

Dari hadits Qudsi tersebut dapat kita lihat bahwa puasa itu khusus untuk Allah dan nilainya juga hanya allah yang bisa mengukur . Orang yang berpuasa bisa saja sah asal tidak makan dan dan minum, bersetubuh, memasukkan sesuatu melalui lubang yang ada pada anggota tubuh ( Pokoknya tidak melanggar hal-hal yang membatalkan puasa lah) tapi tidak dapat apa-apa kecuali haus dan lapar saja (tidak berpahala)

Apa saja yang menyebabkan hilangnya pahala puasa ?

Hal-hal yang yang dapat menghilangkan pahala puasa di antaranya :
Menceritakan atau membicarakan orang lain alias gossip, baik itu yang terjadi atau fakta maupun yang tidak terjadi termasuk juga.

Dalam Kitab Hidayatus sholihin, ada sepuluh perkara yang dapat menghapus pahala puasa, semua itu berhubungan dengan hati kita diantaranya: Iri (tidak senang melihat orang lain ), Dengki ( berbuat sesuatu agar orang lain itu jadi rugi atau jelek seperti menfitnah, merusak barangnya dll), Berbohong ( tidak jujur), cinta akan makan, saba`at , tamak, orang yang suka iri biasanya cendrung ingin berbuat dengki atau membuat orang lain rugi dan mendorong kita menceritakan/mengorek-ngorek keburukan orang lain tersebut. (Na’udzubillah)

Dalam sebuah Kitab disebutkan : Tinggkatan orang berpuasa ada 3 yaitu :
Puasanya Orang Awam, Puasanya para Khawwas, Puasanya Khawwasul Khawwas

Puasa merupakan riyadhah yang lebih ultim dari sekedar laku tapa, karena puasa memantik nalar rasional sekaligus menyuluh rasa cinta yang meluap-luap dari SEOrang insan. Kesadaran rasional terpantik untuk melawan bengkalai diri yang paling berpotensi menghadang jalannya hijrah kemanusiaan. Itulah hawa nafsu yang mengarahkan manusia pada bu’dul bahimi (Kecenderungan syaitaniyah) yang dehumanis. Puasa menekankan manusia untuk mengendalikan keliaran hawa nafsu, sehingga akal dapat menjadi penunggang yang baik yang mampu mengontrol diri untuk hantarkan jiwa berjalan pada jalannya.

Pada level awwam, puasa adalah sebuah pergulatan batin antara manusia dengan hawa nafsunya. Hal ini ditujukan untuk mengendalikan hawa nafsu agar manusia tak terseret pada kesia-siaan dan tidak terjebak pada kecenderungan pada bayang-bayang fatamorgana dunia. Pada level yang khusus, puasa adalah sebuah proses refleksi kedirian manusia untuk mendengar suara-suara kebenaran dari kedalaman nuraninya.

Itulah sebabnya, bagi kaum khawwas, puasa tidak sekedar menahan hasrat instingtif jasmaniyah secara fisikal semata, tapi juga mengendalikan kecenderungan-kecenderungan ragawiyah yang terbetik di pikiran dan dihatinya. Bagi kaum khawwas, puasa tak sekedar menahan lapar dan dahaga, tapi puasa adalah proses “membunuh” segala potensi-potensi bengkalai kejiwaan.

Bagi kaum khawwasul khawwas, puasa adalah proses untuk menyingkap kebenaran sejati dari bisik sirr al-asrar dari kedalaman kalbu yang paling sublim. Oleh karena itu, puasa bagi kaum khawwasul khawwas adalah proses “peniadaan” dari segala selain DIA, agar dalam pikiran dan hati kita hanya ada DIA dan hanya tertuju padaNYA, tidak untuk selain DIA. Puasa adalah pertarungan primordial sekaligus kelana diri manusia pada kediriannya. Dan dalam kelana itu manusia harus berhadapan dengan “makhluk-makhluk” penggoda yang akan menghalangi jalannya.

Ada Juga hal yang seringkali tidak pernah kita sadari dalam melakukan ibadah bisa menghilangkan nilai ibadah kita yaitu:

Perbuatan Riya’ ( bahasa kampungnya aleman atau ingin di puji orang agar kelihatan, baik, kelihatan pintar, kelihatan alim, kelihatan khusu’ , kelihatan pintar dll) kecuali ada nilai nasehat atau pengajaran buat orang lain dll
( Wallahu A’lam ) Karena hanya allah yang tahu gerak hati manusia.

Tapi saya pernah dengar, Bagaimana orang yang berpuasa hanya ingin di puji (aleman atau riya’) misalnya supaya kelihatan alim sama mertua atau calon bini ? Jawabannya, tetap dapat pahala puasa asal tidak bertentangan dengan hal yang menyebabkan hilangnya pahala puasa,

Hal ini sama dengan orang yang suka baca atau bersenandung dengan bacaan sholawat seperti “ Allahumma Sholli A’la Muhammad ya robbi sholli A’alaihi wasallim” biasanya sering dinyanyikan orang-orang jika sedang santai dirumah sambil gendong anak, sambil nyapu, dll meskipun riya’ tetap dicatat dan dibalas pahala oleh allah.

Beda dengan Sholat dan shodaqoh yang didorong perasaan Riya’/aleman bisa menyebabkan syirik dan tidak punya nilai apa-apa. Mohom maaf jika ada yang salah silahkan tanyakan pada guru-guru disekitar anda


text selanjutnya...

beberapa hal yang membatalkan Puasa

1. Makan dan minum dengan sengaja
Allah Azza Sya’nuhu berfirman (yang artinya) : “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam” [Al-Baqarah : 187]

Difahami (dari ayat diatas, red) bahwa puasa itu (mencegah) dari makan dan minum, jika makan dan minum berarti telah berbuka, kemudian dikhususkan kalau sengaja, karena jika orang yang puasa melakukannya karena lupa, salah atau dipaksa, maka tidak membatalkan puasanya. Masalah ini berdasarkan dalil-dalil.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Jika lupa hingga makan dan minum, hendaklah menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah yang memberinya makan dan minum” [Hadits Riwayat Bukhari 4/135 dan Muslim 1155].

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Allah meletakkan (tidak menghukum) umatku karena salah atau lupa dan karena dipaksa” [Hadits Riwayat Thahawi dalam Syarhu Ma'anil Atsar 2/56, Al-Hakim 2/198, Ibnu Hazm dalam Al-Ihkam 5/149, Ad-Daruquthni 4/171 dari dua jalan yaitu dari Al-Auza'i dari Atha' bin Abi Rabah dari Ubaid bin Umar, dari Ibnu Abbas, sanadnya shahih]

2. Muntah dengan sengaja
Karena barangsiapa yang muntah karena terpaksa tidak membatalkan puasanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya untuk mengqadha’ puasanya, dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya mengqadha’ puasanya” [Hadits Riwayat Abu Dawud 2/310, Tirmidzi 3/79, Ibnu Majah 1/536, Ahmad 2/498 dari jalan Hisyam bin Hasan, dari Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah, sanadnya Shahih sebagaimana yang diucapkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Haqiqatus Shiyam halaman 14]

3. Haidh dan nifas
Jika seorang wanita haidh atau nifas, pada satu bagian siang, baik di awal ataupun di akhirnya, maka mereka harus berbuka dan mengqadha’ kalau puasa tidak mencukupinya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Bukankah jika haid dia tidak shalat dan puasa ? Kami katakan : “Ya”, Beliau berkata : ‘Itulah (bukti) kurang agamanya” [Hadits Riwayat Muslim 79, dan 80 dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah]

Dalam riwayat lain (yang artinya) : “Berdiam beberapa malam dan berbuka di bulan Ramadhan, ini adalah (bukti) kurang agamanya”

Perintah mengqadha’ puasa terdapat dalam riwayat Mu’adzah, dia berkata.
(yang artinya) : “Aku pernah bertanya kepada Aisyah : ‘ Mengapa orang haid mengqadha’ puasa tetapi tidak mengqadha shalat?’ Aisyah berkata : ‘Apakah engkau wanita Haruri[1], Aku menjawab : ‘Aku bukan Haruri, tapi hanya (sekedar) bertanya’. Aisyah berkata : ‘Kamipun haidh ketika puasa, tetapi kami hanya diperintahkan untuk mengqadha puasa, tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat” [Hadits Riwayat Bukhari 4/429 dan Muslim 335]

4. Suntikan yang mengandung makanan
Yaitu menyalurkan zat makanan ke perut dengan maksud memberi makan bagi orang sakit. Suntikan seperti ini membatalkan puasa, karena memasukkan makanan kepada orang yang puasa [2] Adapun jika suntikan tersebut tidak sampai kepada perut tetapi hanya ke darah, maka itupun juga membatalkan puasa, karena cairan tersebut kedudukannya menggantikan kedudukan makanan dan minuman. Kebanyakan orang yang pingsan dalam jangka waktu yang lama diberikan makanan dengan cara seperti ini, seperti jauluz dan salayin, demikian pula yang dipakai oleh sebagian orang yang sakit asma, inipun membatalalkan puasa.

5. jima’
Imam Syaukani berkata (Dararul Mudhiyah 2/22) : “Jima’ dengan sengaja, tidak ada ikhtilaf (perbedaan pendapat) padanya bahwa hal tersebut membatalkan puasa, adapaun jika jima’ tersebut terjadi karena lupa, maka sebagian ahli ilmu menganggapnya sama dengan orang yang makan dan minum dengan tidak sengaja”

Ibnul Qayyim berkata (Zaadul Ma’ad 2/66) : “Al-Qur’an menunjukkan bahwa jima’ membatalkan puasa seperti halnya makan dan minum, tidak ada perbedaan pendapat akan hal ini”.

Dalilnya adalah firman Allah.
(yang artinya) : “Sekarang pergaulilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untuk kalian” [Al-Baqarah : 187]
Diizinkannya bergaul (dengan istri) di malam hari, (maka bisa) difahami dari sini bahwa puasa itu dari makan, minum dan jima’. Barangsiapa yang merusak puasanya dengan jima’ harus mengqadha’ dan membayar kafarat, dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu (dia berkata) :

“Pernah datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia berkata, ‘Ya Rasulullah binasalah aku!’ Rasulullah bertanya, ‘Apa yang membuatmu binasa?’ Orang itu menjawab, ‘Aku menjima’i istriku di bulan Ramadhan’ (di siang hari, red). Rasulullah bersabda, ‘Apakah kamu mampu memerdekakan seorang budak?’ Orang itu menjawb, ‘Tidak’. Rasulullah bersabda, ‘Apakah engkau mampu memberi makan enam puluh orang miskin?’ Orang itu menjawab, ‘Tidak’ Rasulullah bersabda, ‘Duduklah’. Diapun duduk. Kemudian ada yang mengirim satu wadah korma kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah bersabda, ‘Bersedekahlah’, Orang itu berkata, ‘Tidak ada di antara dua kampung ini keluarga yang lebih miskin dari kami’. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tertawa hingga terlihat gigi serinya, lalu beliau bersabda, ‘Ambillah, berilah makan keluargamu” [2]

Footnote :
[1] Al-Haruri nisbat kepada Harura’ (yaitu) negeri yang jaraknya 2 mil dari Kufah, orang yang beraqidah Khawarij disebut Haruri karena kelompok pertama dari mereka yang memberontak kepada Ali di negeri tersebut, hingga dinisbatkan di sana. Demikian dikatakan oleh Al-Hafidz dalam Fathul Bari 4/424, dan lihat A Lubab 1/359 karya Ibnu Atsir. Mereka orang-orang Haruriyah mewajbkan wanita-wanita yang telah suci daari Haid untuk mengqadha shalat yang terluput semasa haidnya. Aisyah khawatir Mu’adzah menerima pertanyaan dari Khawrij, yang mempunyai kebiasaan menentang sunnah dengan pikiran mereka, orang-orang seperti mereka pada zaman ini banyak, Lihat pasal At-Tautsiq ‘anillah wa ra rasuluhi dari tuliasan Dirasat Manhajiyat fi Aqidah As-Salafiyah karya Salim Al-Hilaly
[2]Lihat Haqiqatus Shiyam halaman 15, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Hadits Shahih dengan berbagai lafadz yang berbeda dari Bukhari 11/516, Muslim 1111, Tirmidzi 724, Baghwai 6/288, Abu Dawud 2390, Ad-Darimi 2/11, Ibnu Majah 1617, Ibnu Abi Syaibah 2/183-184, Ibnu Khuzaimah 3/216, Ibnul Jarud 139, Syafi’i 199, Malik 1/297, Abdur Razak 4/196, sebagian memursalkan, sebagian riwayat mereka ada tambahan :”Qadhalah satu hari sebagai gantinya”. Dishahihkan oleh Al-Hafidz dalam Fathul Bari 11/516, memang demikian.

text selanjutnya...

pahala dan keistimewaan sholat sunnah tarawih di bulan puasa

Hadits diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib R.A, suatu hari Rasullullah SAW ditanya oleh sahabatnya, tentang keistimewaan shalat tarawih pada bulan Ramadan. Maka Rasullullah SAW bersabda; Siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada :

Malam ke-1: Terlepaslah ia dari dosa-dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan oleh ibunya.
Malam ke-2: Allah swt memberi pengampunan kepadanya dan kepada kedua orang tuanya jika keduanya mukmin (orang yang beriman)
Malam ke-3: Malaikat berseru dari bawah Arsy ; mulailah beramal semoga allah swt mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu.
Malam ke-4: Mendapatkan pahala sama dengan pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqon (al Quran)
Malam ke-5: Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang shalat di Masjid Alharam (masjidil haram) di Makkah,masjid Nabawi di Madinah dan masjid Al Aqsha di Palestina.
Malam ke-6: Allah akan memberi pahala seperti pahala orang yang tawaf di-baitul mamur, dan batu-batu serta tanah liat memohonkan ampun untuknya. (subhanallah sungguh luar biasa, batu dan tanah yang kita injak selama ini,ternyata bisa memintakan ampunan kepada Allah untuk kita).
Malam ke-7: Seakan-akan dia berjumpa nabi Musa a.s kemudian menolongnya dari Kerajaan Firaun dan Hamman.
Malam ke-8: Allah memberikan kepadanya, apa yang pernah Allah berikan kepada Nabi Ibrahim a.s
Malam ke-9: Dia menjadi seperti seorang hamba Allah yang beribadah kepadanya seperti ibadahnya seorang nabi.
Malam ke-10: Allah memberikan anugerah kepadanya,berupa kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.
Malam ke-11: Maka ia akan meninggal dunia dalam keadaan seperti bayi yang baru lahir (meninggal dengan tanpa membawa dosa /husnul khotimah)
Malam ke-12: Pada Hari Kiamat, Anda akan bangkit dengan muka cemerlang seperti bulan.
Malam ke-13: Pada Hari kiamat, Anda akan bebas dari ketakutan yang membuat manusia sedih.
Malam ke-14: Para malaikat memberi kesaksian shalat tarawih anda, dan Allah tidak menghisab anda lagi.
Malam ke-15: Anda akan menerima shalawat dari para malaikat, termasuk malaikat penjaga Arsy dan Kursi.

Malam ke-16: Anda akan mendapat tulisan “Selamat” dari Allah, anda bebas dari surga, dan lepas dari neraka.
Malam ke-17: Allah akan memberi pahala kepada anda sesuai pahala para nabi.
Malam ke-18: Malaikat akan memohon kepada Allah agar anda selalu mendapat restu.
Malam ke-19: Allah akan mengangkat derajat anda ke Firdaus (surga yang tinggi)
Malam ke-20: Diberikan pahala kepada anda sesuai pahala para syuhada dan shalihin.
Malam ke-21: Allah akan membuatkan sebuah bangunan dari cahaya untuk anda disurga.
Malam ke-22: Anda akan merasa aman dan bahagia pada hari kiamat, karena Anda terhindar dari rasa takut yang amat sangat.
Malam ke-23: Allah akan membuat sebuah kota untuk Anda di dalam surga.
Malam ke-24: Allah akan mengabulkan 24 permohonan Anda selagi Anda masih hidup di dunia.
Malam ke-25: Anda akan bebas dari siksa kubur.
Malam ke-26: Allah akan derajat amal kebaikan Anda sebagaimana derajat amal kebaikan Anda selama 40 tahun.
Malam ke-27: Anda akan secepat kilat bila melewati Siratalmustakim nanti.
Malam ke-28: Anda akan dinaikkan 1.000 kali oleh Allah di dalam surga kelak.
Malam ke-29: Allah akan memberi pahala kepada Anda seperti Anda menjalani ibadah haji 1.000 kali yang diterima Allah.
Malam ke-30: Allah menyuruh kepada Anda untuk memakan semua buah di surga, minum air kausar, mandi air salsabila (air surga), karena Allah Tuhan Anda, dan Anda hamba Allah yang setia.

Demikian semoga bermanfaat….

Amin…

text selanjutnya...

Senin, 01 Agustus 2011

rahasia puasa

Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat
kelak.

Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.
antara lain

1. Menguatkan Jiwa

Dalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang
didominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti
apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu
merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta
merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada
perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha
untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang
membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu
yang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini
manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi
karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu
itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt
sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung
mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan
kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang
artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya
sesat berdasarkan ilmu-Nya. (QS 45:23)

Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil
mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi
kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh
derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci
dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka
pintu-pintu langit hingga segala do’anya dikabulkan
oleh Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Ada
tiga golongan orang yang tidak ditolak do’a mereka:
orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan
do’a orang yang dizalimi. (HR. Tirmidzi)

2. Mendidik Kemauan

Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang
sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk
melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala.
Puasa yang baik akan membuat seseorang terus
mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang
untuk menyimpang begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw
menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran.

Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani
seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima
akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah
mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat
besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang
muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang
dialami sangat sulit.

3. Menyehatkan Badan

Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik
dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa
kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh
Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para
dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat kita
tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa
pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan
dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga
mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi
perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk
udara.

4. Mengenal Nilai Kenikmatan

Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan
yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula
manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak
terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak
terasa nikmat karena menginginkan tiga dan begitulah
seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan
merenungi, apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat
menyenangkan karena begitu banyak orang yang memperoleh
sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa
yang kita peroleh.

Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh
memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah
diperolehnya, tapi juga disuruh merasaakan langsung betapa
besar sebenarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan
minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan
pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat
dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk
air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik
kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah
berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai
bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah
meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa
syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak,
baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya,
Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih. (QS 14:7)

5. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain

Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada
kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang
lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan
akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara
penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari
sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan
rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang
mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum
teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di
Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di
Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia
lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan
sebagainya.

Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu,
sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk
menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap
kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang
menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan
orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang
mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran
jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta,
kikir dan sebagainya.

Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka.
Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS 9:103)

Sambut dengan Gembira

Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting
bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus
menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa
gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita
bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan
meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.

Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus
kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin
memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk
mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat
kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt,
sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih
keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga
kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang
mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan
memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan
cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu
pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita
dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.

text selanjutnya...

Jadwal Waktu Sholat dan imsyakiah bulan Agustus 2011

Jadwal Waktu Sholat bulan Agustus 2011 (Untuk Kota Tulung Agung GMT +7)
8°4' LS 111°54' BT - Arah Kiblat : 294.4 ° ke Mekah
Tggl Imsak Shubuh Terbit Zhuhur 'Ashr Maghrib Isya'
01 04:17 04:27 05:44 11:41 15:02 17:34 18:46
02 04:17 04:27 05:44 11:41 15:02 17:34 18:46
03 04:17 04:27 05:44 11:41 15:02 17:34 18:46
04 04:17 04:27 05:43 11:41 15:02 17:34 18:46
05 04:16 04:26 05:43 11:41 15:02 17:34 18:46
06 04:16 04:26 05:43 11:40 15:02 17:34 18:46
07 04:16 04:26 05:43 11:40 15:02 17:34 18:46
08 04:16 04:26 05:42 11:40 15:02 17:34 18:46
09 04:16 04:26 05:42 11:40 15:02 17:34 18:46
10 04:16 04:26 05:42 11:40 15:01 17:34 18:46

11 04:15 04:25 05:41 11:40 15:01 17:34 18:46
12 04:15 04:25 05:41 11:40 15:01 17:34 18:46
13 04:15 04:25 05:41 11:39 15:01 17:34 18:46
14 04:15 04:25 05:40 11:39 15:01 17:34 18:46
15 04:14 04:24 05:40 11:39 15:00 17:34 18:46
16 04:14 04:24 05:40 11:39 15:00 17:34 18:45
17 04:14 04:24 05:39 11:39 15:00 17:34 18:45
18 04:14 04:24 05:39 11:39 15:00 17:34 18:45
19 04:13 04:23 05:39 11:38 14:59 17:34 18:45
20 04:13 04:23 05:38 11:38 14:59 17:34 18:45
21 04:13 04:23 05:38 11:38 14:59 17:34 18:45
22 04:12 04:22 05:37 11:38 14:58 17:34 18:45
23 04:12 04:22 05:37 11:37 14:58 17:34 18:45
24 04:12 04:22 05:36 11:37 14:58 17:34 18:44
25 04:11 04:21 05:36 11:37 14:57 17:34 18:44
26 04:11 04:21 05:35 11:37 14:57 17:34 18:44
27 04:11 04:21 05:35 11:36 14:57 17:34 18:44
28 04:10 04:20 05:34 11:36 14:56 17:34 18:44
29 04:10 04:20 05:34 11:36 14:56 17:34 18:44
30 04:09 04:19 05:33 11:35 14:55 17:33 18:44
31 04:09 04:19 05:33 11:35 14:55 17:33 18:43

text selanjutnya...

..:: intan cellular ::..


Intan Celluler
Menyediakan berbagai macam
perlengkapan handphone
baik isi ulang fisik, elektrik

Intan Celluler
juga menyediakan
pulsa PLN

Intan Celluler
sedia berbagai kebutuhan
rumah tangga

Intan Celluler
sedia cips multi dan
reload alloperator harga murah
dan transaksi cepat

Intan Celluler
juga menyediakan
tiket pesawat online
kusus indonesia
untuk luar negri
menyusul

Intan Celluler
kantor pusat:
Desa Jabon
Kec: Kalidawir
Kab: Tulung Agung
myblog: www.intancel.blogspot.com
phone,whatsapp: 085736555736
facebook: kholidkarisma
twitter: @khol_aidi
download daftar harga disini

downline intan cellular


ARIE cellular banjarmasin
BIMA cell ngunut
FUAT cell jabon kalidawir
JAINAL cell jabon kalidawir
RAFI cell jabon kalidawir
RIAN cell tawang
RISKI cell pagersari
salsabila cell bendiljati s.gempol
GONCELL betak kalidawir

contact person

kho_lid@ymail.com
Waktu sholat untuk Jabon, Kalidawir, Indonesia. Widget Jadwal Sholat oleh Alhabib.
IP